Oktober 2013 - MadridOne
Headlines News :

Barcelona Hanya Menang Jika Diuntungkan Wasit, selebihnya Diving

Written By Unknown on Minggu, 27 Oktober 2013 | 10/27/2013



Fakta sejarah memang tak bisa dihapus, berbagai kontoversial telah banyak terjadi jika berhadapan dengan Barcelona. Kecenderungan wasit yang selalu menguntungkan Barcelona memang tak bisa ditampik, hal ini disebabkan kejadiannya selalu saja terjadi dan berulang-ulang baik dalam kancah La Liga sampai pertandingan sekelas Liga Champions.

Banyak kalangan menilai, wasit akan profesional jika Barcelona menang banyak, namun akan membantunya jika dalam kondisi kritis dan krusial. Klub-klub yang menjadi korbannyapun bukan hanya dari La Liga, namun tercatat juga klub-klub besar Eropa seperti Chelsea, Arsenal, Inter Milan, AC Milan, MU dan lain-lain, yang paling sering adalah Real Madrid dalam duel yang bertajuk El-Clasico.

Baru-baru ini, kontroversial terjadi lagi di El-Clasico Sabtu (26/10/2013) dimana Barcelona sebagai tuan rumah.

Real Madrid betul-betul kecewa terhadap kepemimpinan wasit Alberto Undiano waktu memimpin El Clasico melawan Barcelona, Sabtu (26/10/2013). El Real menilai Undiano berperan besar menentukan hasil laga yang selanjutnya dimenangkan Barcelona dengan skor 2-1.
Madrid mestinya dapat hasil yang lebih baik di El Clasico, namun, 1-0, wasit gagal memberi dua penalti yang jelas: satu untuk handball oleh Adriano dan satu lagi terjadi pelanggaran terhadap Ronaldo oleh Mascherano.
.



Dalam sejarahnya sangat sulit mengalahkan Barcelona di kandang karena kebanyakan pengamat menilai, Barcelona dipastikan 80% akan dibantu wasit jika bermain di kandang. Fakta itu memang beralasan karena sebagian besar kontroversial itu terjadi di Camp Nou.

Selain sering diuntungkan wasit, pemain Barcelona juga terkenal dengan aksi diving dan akting pemainnya di lapangan. Salah satu cara yang ampuh yang diterapkan Mourinho untung membendung aksi diving pemain Barcelona pada waktu itu adalah meminimalisir pelanggaran, karena Mourinho paham betul gaya pemain Barcelona yang mudah menjatuhkan diri jika disentuh ringan sekalipun. Maklum saja di era kepemimpinan Mourinho, dalam 5 pertandingan terakhir, Barcelona tidak bisa menang lagi.

Beberapa contoh aksi Diving Cheater pemain Barcelona bisa di klik di bawah ini:

Selain itu Mourinho juga terkenal sangat membenci aksi teatrikal dan diving di lapangan, kritik kerasnya akan meluncur dan seterusnya membuat malu Barcelona untuk melakukannya lagi teknik seperti itu. Harus ada sosok seperti Mourinho di La Liga, karena sejak kepergiannya ke Chelsea, Barcelona sepertinya kembali lagi melakukan aksi diving dan akting di lapangan apalagi setelah kehadiran raja diving Brazil, Neymar. 


 

Fakta ini semakin menguatkan jika Barcelona hanya bisa menang di El-Clasico jika diuntungkan wasit dan teknik tambahan jika bisa melakukan adalah jurus diving di lapangan. Semuanya selalu terbukti dan bisa dibuktikan.

Ancelotti: "Penalti Cristiano itu Jelas dan Tiap Orang Melihatnya Kecuali Wasit"


"Kami mengontrol jalannya laga di babak kedua dan punya beberapa peluang bagus untuk mencetak gol," ujar pelatih Real Madrid ini

Carlo Ancelotti berbicara dengan media setelah pertandingan di Camp Nou. Pelatih Real Madrid ini menyatakan bahwa dia tidak bisa menikmati cara timnya bermain di babak pertama, tapi ia berusaha mengulas perbaikannya setelah masa istirahat: "Menurutku babak kedua sangat bagus. Kami lebih menekan, lebih bermain; kami mengambil alih kontrol permainan, dan punya peluang-peluang bagus untuk membuat gol”. Begitupula, dia menyesali fakta bahwa wasit gagal melihat pelanggaran Mascherano pada Cristiano Ronaldo di dalam kotak penalti: “Dalam pandangan saya, itu penalti yang jelas. Menurutku seluruh dunia melihatnya, kecuali wasit yang tidak memberikan hadiah penalti”.

Pelanggaran Mascherano di Kotak penalti

Ronaldo sudah berhadapan di mulut Gawang Valdes. Mascherano membuatnya Terjungkal
Ancelotti menjelaskan beragam taktik yang dipakainya untuk pertandingan melawan Barcelona. Mengenai posisi Ramos di lini tengah, ia mengatakan: "Targetku dengan menempatkannya di sana adalah demi lebih mendapat keseimbangan di lini tengah. Setelah pertandingan melawan Juventus, Illarra mengalami masalah ketidaknyamanan pada ototnya dan aku tidak mau mengambil resiko karena ia mengawali musim dengan cedera yang serius. Aku berbicara dengan Sergio dan ia senang memainkan posisi itu. Ia bermain bagus, itulah kenapa ia main di sana”.
Menunjuk penampilan Bale, dia berujar: “Aku menilai ini pertandingan-pertandingan pertamanya dan ia butuh lebih banyak bermain bareng rekan-rekan setim, yang dalam situasi normal. Ia bermain bagus dan butuh tampil bersama para pemain lainnya. Bale tidak bermain buruk sepanjang waktunya tadi. Tidak ada perbedaan antara dia main di kanan atau di tengah. Kami memasangnya agar bisa lebih menekan Busquets, tapi setelah 20 menit aku mengubah posisinya untuk lebih ke sayap supaya dia punya lebih banyak ruang”.

Sosok Italia ini tidak mempertimbangkan formasinya untuk jadi bertahan: “Aku tidak berpikir untuk memainkan tiga gelandang bertahan karena Modric bukanlah gelandang bertahan. Khedira dan Ramos tampil lebih bertahan untuk memberi keseimbangan pada tim. Carvajal bermain dengan jalan pikiran lebih menyerang, hal sama dilakukan oleh Marcelo. Di Maria adalah penyerang, begitu juga Ronaldo... Aku tidak beranggapan bahwa Barcelona bermain dengan banyak penyerang. Mereka hanya bermain menyerang dengan mengandalkan Messi dan Neymar”. Dia juga mengungkapkan bagaimana pengalamannya mencicipi El Clasico pertamanya: “Ini pertandingan besar dengan atmosfer yang fantastis. Ini pertunjukan besar melawan tim yang besar. Kami berusaha untuk menang”.


  Ketika ditanya perihal insiden Adriano menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti, ini tanggapan Ancelotti: “Aku tidak akan mengomentari handball nya karena itu keputusan yang amat sulit. Itu momen penting dalam pertandingan. Jika ia menghadiahkan penalti, menurutku hasil akhir pertandingan akan berbeda”. Soal persentase kesalahan wasit pada kekalahan ini, sang pelatih menjawab: “Aku enggan membicarakan persentase. Aku hanya mau berbicara tentang salah satu episode di bagian pertandingan ini. Aku memandang di babak pertama, kami terlalu khawatir dan kami tidak bisa bermain, dan di babak kedua kami bermain lebih baik. Kami sepenuhnya mengontrol permainan, and Barcelona punya banyak kesulitan dan bertahan. Aku tidak tahu tentang persentase. Aku membahas hal ini karena aku melihatnya dengan jelas. Pada kasus aksi Chiellini di hari sebelumnya, aku tidak melihat insiden tersebut”.

Marcelo: "Ada hal-hal yang tidak berpihak pada kita dan kita tidak bisa berbuat apa-apa"


"Kami bekerja keras, berjuang dan tetap pada filosofi kami, untuk itu kami akan pulang dengan kepala tegak. Kita tahu bahwa kita Real Madrid dan kita harus terus maju," kata bek Brasil tersebut

Bek kiri Los Blancos di El Clasico berhenti sejenak untuk berbicara pada pers setelah pertandingan dan mendiskusikan apa yang terjadi di Nou Camp: "Tujuannya adalah untuk menang, tetapi ada hal-hal tidak berpihak pada kami membuat kami tidak bisa berbuat apa-apa.

Handball Andriano


Menurut pendapat saya ada dua penalti yang jelas. Kita tahu bahwa ada hal yang akan selalu terjadi tapi tidak ada yang bisa kita lakukan tentang hal itu. Kita akan tetap bekerja dengan kepala tegak dan sekarang kami harus berpikir tentang Sevilla dan memenangkan pertandingan itu. Kita tahu bahwa kita Real Madrid dan kita harus terus maju."

Pelanggaran Mascherano terhadap Ronaldo
Ronaldo dalam Posisi berhadapan dg Valdes, Terjungkal didorong Mascherano

Marcelo juga membahas strategi awal Ancelotti: "Pendekatan pelatih tidak mengejutkan kami, dia mempercayai kita untuk bermain di posisi yang berbeda." Dia mencatat bahwa tim mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu: "Mereka sedikit lebih baik pada awalnya, tapi kami mulai bermain bola di babak kedua dan kami lebih baik dari mereka. Sekarang saatnya untuk bekerja keras untuk terus berkembang."

Jese: "Jelas Penalti Pada Ronaldo, Aku di Pinggir Lapangan dan Melihatnya"


"Menjadi wasit itu sangat sulit tetapi ada hal-hal yang mudah dilihat," kata striker, yang mencetak gol Madrid

Jesé masuk ke lapangan pada menit ke-75 dan mencetak satu-satunya gol Real Madrid di Nou Camp. Pemain dari Kepulauan Canary ini menjawab pertanyaan tentang wasit: "Itu jelas sebuah penalti terhadap Cristiano Ronaldo, aku tepat di pinggir lapangan melakukan pemanasan dan saya melihatnya dengan jelas. Jika dia bisa mengontrol itu maka dia akan tetap membawa bola. Menjadi Wasit sangat sulit tetapi ada hal-hal yang mudah dilihat."


Pemain asli didikan Madrid ini membahas pertandingan melawan tim Catalan: "Kami main cukup baik setelah pertandingan di babak kedua dan itulah yang saya fokuskan. Saya memulai debut di Camp Nou, tapi yang terpenting adalah tim dan bahwa kita tidak bisa meraih poin. Barcelona adalah tim hebat, meskipun saya telah melihat mereka bermain lebih baik, dan masih ada banyak pertandingan di Liga. Kita harus terus berjuang, menang dan kami akan melihat apa yang terjadi. Hal ini tergantung pada kita dan mudah-mudahan kami akan terus menambahkan poin dan terus berkembang."
 
Mengenai kinerja Madrid pemain akademi musim ini, Jesé mengatakan : "Saya pikir kami telah melakukannya dengan baik, kita harus membuatnya sulit bagi Ancelotti. Kita semua ingin bermain lebih sering dan pelatih punya pekerjaan yang sulit, karena kami punya pemain-pemain terbaik di dunia. Saya harus berlatih dengan baik dan pelatih mendukung penuh kami."  

Tentang hubungannya dengan Zidane, penyerang ini mengatakan: "Saya pikir saya berada di sini karena dia dan aku akan selalu menghargainya. Dia punya banyak keyakinan dalam diriku dan aku belajar sesuatu dari dia setiap hari."

Jesé juga membahas kinerja Sergio Ramos: "Saya pikir dia punya banyak keterampilan dan bisa bermain di posisi apapun dari lini tengah ke bek. Dia melakukan pekerjaan yang benar-benar baik pada pertahanan saat dia main." Sebagai kesimpulan, striker mengirim pesan kepada para fans: "Kami tidak ada apa-apanya tanpa mereka dan kami selalu membutuhkan bantuan mereka."

Ramos: "Ada Dua Penalti yang Jelas"

Written By Unknown on Sabtu, 26 Oktober 2013 | 10/26/2013


"Ada hal-hal yang tidak mampu kami lawan, tapi fans Real Madrid bisa merasa bangga karena tim berdiri di tanah lawan sampai akhir pertandingan", kata wakil kapten ini

Sergio Ramos, masuk susunan 11 pemain awal pada pertandingan di Camp Nou, membahas apa yang terjadi di lapangan dalam wawancara pasca-pertandingan: “Kami bermain bertemu lawan yang hebat dan di lapangan situasinya selalu rumit. Ada hal-hal yang kami tidak bisa melawannya. Ada dua penalti yang jelas, yang pertama adalah handball, dan lainnya pada Cristiano.

Handball Andriano di Kotak Penalti

Pelanggaran Mascherano terhadap Ronaldo di Kotak Penalti

Ronaldo berhadapan langsung di mulut gawang Valdes, Terjungkal didorong Mascherano

Fans Real Madrid bisa merasa bangga karena tim bisa berjuang sampai menit akhir pertandingan. Aku juga bangga pada apa yang dilakukan oleh rekan-rekan setimku. Itu terlihat sejak kami melihat kesulitan Barcelona, yang berusaha membuang waktu di akhir pertandingan. Kami telah melakukan apa yang harus dilakukan”.
Bek Andalusia ini mengomentari wasit: “Wasit menentukan pertandingan, tapi aku lebih baik fokus pada hal-hal yang baik. Mereka mendapat kartu atas hal terkecil dan itu kondisional di pertandingan ini. Aku tidak mempermasalahkan kubu Barcelona karena mereka mencetak dua gol, tapi ada hal-hal tertentu yang berdampak pada pertandingan-pertandingan yang penuh tekanan semacam ini”.
Sergio Ramos juga menjawab pertanyaan mengenai posisinya di lini tengah: “Ini posisi yang selalu kusukai, aku merasa nyaman, tapi dengan mendapat kartu kuning di pertandingan ekstrim ini dan cedera paha, membuat pelatih memutuskan untuk menarik aku keluar. Tidak banyak waktu untuk berlatih dan aku beradaptasi dengan apa yang diminta oleh pelatih”.

Kontroversial Lagi di El-Clasico La Liga Jornada 10 (26-10-2013) Kandang Barcelona

Kontroversial Lagi di El-Clasico La Liga Jornada 10 - 2013

Real Madrid betul-betul kecewa terhadap kepemimpinan wasit Alberto Undiano waktu memimpin El Clasico melawan Barcelona, Sabtu (26/10/2013). El Real menilai Undiano berperan besar menentukan hasil laga yang selanjutnya dimenangkan Barcelona dengan skor 2-1.

Madrid mestinya dapat hasil yang lebih baik di El Clasico, namun, 1-0, wasit gagal memberi dua penalti yang jelas: satu untuk handball oleh Adriano dan satu lagi terjadi pelanggaran terhadap Ronaldo oleh Mascherano.

Real Madrid, yang masih belum terkalahkan pada laga tandang resmi, berjuang mati-matian, menekan melalui lini depannya dan berulangkali menyerang gawang Valdés. Bahkan, setelah kebobolan sampai setelah setengah jam, Real Madrid menguasai pertandingan dan bisa saja menyamakan kedudukan dari tembakan Bale dari tepi area penalti pada menit 26, dan, khususnya, dalam momen kontroversial pertama pada pertandingan. Ronaldo melakukan crossing dari sayap kiri dan Khedira menembak dari kotak penalti hanya yang diselamatkan oleh Valdés di garis gawang pada menit ke-43. Rebound mengenai tangan Adriano dan kemudian diamankan oleh kiper tuan rumah.

Handball Andriano di kotak Penalti
Madrid sepertinya ditakdirkan untuk segera mencetak gol melihat mereka yang terus menguasai kepemilikan bola dan peluang yang mereka ciptakan. Munculnya Illarra dan Benzema memberikan warna baru bagi permainan tim, yang telah berbuat banyak untuk setidaknya menyamakan kedudukan, untuk memberikan harapan baru. Mereka bisa menyamakan kedudukan jika wasit memberi hukuman penalti atas pelanggaran yang jelas terhadap Cristiano Ronaldo oleh Mascherano di menit 70. Itu adalah momen kontroversial kedua pertandingan. Semenit kemudian, tembakan spektakuler Benzema dari tepi area penalti membentur mistar gawang.

Di depan Gawang 90% Gol, Mascherano mendorong Ronaldo hingga Terjungkal

Keberuntungan bukan di pihak Real Madrid, tapi itu tidak akan menghalangi mereka mencoba untuk mencetak gol di papan skor, yang, dari apa yang bisa disaksikan di lapangan, adalah perjuangan keras tim tamu. Ketika Madrid asyik memainkan sepak bola terbaik mereka, Barcelona mencetak gol kedua mereka. Alexis mengejutkan Diego López dengan chip di menit 78. Namun, El Real tetap pada filosofi mereka dan berjuang sampai akhir. Jesé mengurangi defisit gol pada tambahan waktu. Sebuah laga El Clasico di mana Real Madrid pantas mendapatkan lebih dari hasil 2-1.
 
Kepemimpinan Undiano juga sebelumnya memperoleh kecaman dari Marcelo, Sergio Ramos, dan pelatih Carlo Ancelotti. Mereka merasa dibuat rugi kepemimpinan wasit.

Fakta Baru, Ternyata Ronaldo Masih Pemegang Rekor Pemain Termahal di Dunia, bukan Bale.

Written By Unknown on Selasa, 15 Oktober 2013 | 10/15/2013

Selebrasi "Calma" CR7
Rekor pemain termahal dunia masih dipegang oleh Cristiano Ronaldo, yang didatangkan dari Manchester United pada musim 2009 dengan harga setinggi €94 juta. Sementara harga resmi Gareth Bale telah dikonfirmasi hanya €91 juta.

Proses transfer Bale dari Tottenham Hotspur di akhir bursa transfer musim panas kemarin memang menyisakan sedikit misteri. Meski tak disebutkan secara resmi, namun banyak yang meyakini jika total harga pemain asal Wales itu telah memecahkan rekor pemain termahal dunia.

Menyiratkan diri bukan klub sombong dengan kemampuannya bisa merekrut pemain-pemain dengan harga yang mahal, Real Madrid merahasiakan harga resmi Bale. Hal ini ternyata menimbulkan ramainya spekulasi harga Bale di media yang disebutkan mencapai €100 juta dan mengundang berbagai pendapat dan komentar bahkan kritik.

Terhadap masalah ini, Presiden klub Real Madrid, Florentino Perez, membantah berita yang menyebut bahwa harga €100 juta merupakan bandrol asli pembelian winger mereka, Gareth Bale.

"Bale telah diasuransikan senilai €91 juta, yang mana merupakan harga yang sudah dihabiskannya," ujar Perez.

Dengan catatan tersebut, maka rekor pemain termahal dunia masih dipegang oleh Cristiano Ronaldo, yang didatangkan dari Manchester United pada musim 2009 dengan harga setinggi €94 juta.

Berbeda dengan pembelian Neymar oleh Barcelona, mereka dengan "bangganya" mengumumkan harga Neymar sebesar €57 juta.  Ternyata pengumuman itu membuat polemik seputar harga Neymar sebenarnya. Pihak Santos dan perusahaan pemilik Neymar ternyata mengeluarkan dokumen jika harga Neymar hanya sebesar €17 juta, dan mereka mempermasalahkan €40 juta yang dibayar Barcelona kepada ayah Neymar tanpa sepengetahuan mereka. 

Sampai saat ini, pihak perusahaan pemilik sebagian saham Neymar masih berusaha meminta konfirmasi pihak Barcelona terhadap masalah ini. Jika ternyata nilai €40 juta itu dibayar Barcelona kepada ayah Neymar selagi masih terikat kontrak dengan Santos, maka dapat dipastikan proses transfer Neymar ke Barcelona menyalahi aturan yang ditetapkan oleh Federasi Sepakbola. 

Barcelona bisa menekan harga disaat sang pemain sudah memutuskan hanya mau bergabung dengan Barcelona oleh sebab "sogokan" itu. Hal ini memang terlihat ganjil mengingat banyak klub yang berani membayar dengan harga yang mahal kepada pihak Santos.

Edmilson: Neymar Sering Diving di Brazil dan Masih Melakukannya

Written By Unknown on Minggu, 13 Oktober 2013 | 10/13/2013

Tidak Ada Kontak
Akting Neymar Kemudian
Topik mengenai diving Neymar memang tak ada habisnya untuk dibahas. Bahkan eks bintang Barcelona, Edmilson, pun tak bisa menahan diri untuk tidak membahasnya. Menurut laporan Marca, ia menyebut bahwa Neymar sering melakukan diving di Brazil dan ia masih melakukannya.

"Namun di banyak kasus, memang pemain lawan yang terlalu lambat untuk melepaskan tackling. Jika Neymar kena tackling, maka ia memang benar-benar kena tackling. Neymar akan terus berusaha keras untuk melewati pemain lawan," jelas Edmilson pada Marca.

Namun dibanyak kasus pula, Neymar banyak terbukti melakukan diving dan berakting di lapangan.

 
Ketika ditanya oleh wartawan soal pendapat Jose Mourinho, Edmilson juga turut menyebutkan nama pemain Barcelona lainnya, Lionel Messi.

"Dia (Mourinho) juga menyebut Messi melakukan diving saat lawan Chelsea. Neymar dan Messi adalah dua orang pemain dengan tubuh yang tak terlalu besar. Sehingga Pemain bertahan cenderung mudah membuat mereka terjatuh ketika pemain itu berusaha lolos dari penjagaan," pungkas Edmilson. 

Pernyataan Bodoh Busquets: "Diving Bukan Akting, Tapi Tindakan Pintar"


Gelandang Barcelona, Sergio Busquets mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara 'El Partido de las 12' yang disiarkan oleh stasiun radio Cadena COPE, kemarin (09/10).

Dalam acara tersebut, gelandang 25 tahun ini mendapatkan sejumlah pertanyaan menarik dari pembawa acara. Salah satunya adalah mengenai tuduhan pemain yang gemar diving yang saat ini melekat padanya dan juga striker anyar Barca, Neymar.

Menanggapi hal tersebut, Busquets mengungkapkan bantahannya. "Diving adalah permainan akting? Saya rasa bukan, lebih tepat jika disebut bermain pintar," ungkap penggawa Timnas Spanyol ini.

"Perdebatan semacam ini seharusnya tidak perlu dilakukan karena bukan merupakan isu yang benar-benar penting. Publik memang terlalu gampang menghakimi para pemain."

Wajarlah Busquets berpendapat seperti itu, karena dirinya memang pemain Barcelona yang paling sering melakukan tindakan diving dan akting di lapangan. Seorang ahli diving ditanya tentang diving, maka jelas jawabannya akan terdengar bodoh.

Gol Cristiano Ronaldo 'Jimat' Real Madrid

Written By Unknown on Rabu, 09 Oktober 2013 | 10/09/2013


Ketika memulai petualangan di La Liga, Cristiano mencatat 31 kemenangan beruntun setiap namanya terpajang di papan skor.

Real Madrid boleh bernafas lega ketika Cristiano Ronaldo mencetak gol pertandingan La Liga Spanyol. Alasannya? El Real tidak pernah kalah di kompetisi ini setiap CR7 menjebol gawang lawan.

Marca mencatat sejak melakukan debut bersama Los Blancos melawan Deportivo La Corona pada 29 Agustus 2009, Real Madrid tidak pernah menelan kekalahan setiap Cristiano mencetak gol, hebatnya catatan ini masih berlanjut hingga sekarang.

Cristiano adalah 'jimat' Los Vikingos di La Liga, dari 90 pertandingan, Madrid mencatat 84 kemenangan dan enam imbang. Barcelona, Villarreal (masing-masing dua kali), kemudian Espanyol dan Zaragoza yang tidak menelan kekalahan ketika sang bintang menambah pundi gol.

Musim ini Cristiano sudah lima kali mengemas lima gol, hasil akhir pertandingan? Empat menang, plus sekali imbang di El Madrigal.

Ketika memulai petualangan di La Liga, Cristiano mencatat 31 kemenangan beruntun setiap namanya terpajang di papan skor , rekor ini terhenti pada 16 April 2011, El Real gagal menang saat dia menjebol gawan Barcelona di Santiago Bernabeu, pada saat itu El Clasico berakhir imbang.
 

Madrid Gaet Bocah 9 Tahun Asal Jepang


Real Madrid kembali membuat suatu langkah sensasional. Seperti yang diberitakan 101greatgoals pada Selasa (8/10/2013), Los Blancos berhasil mendapatkan pemain baru. Madrid berhasil menggaet seorang bocah asal Jepang yang masih berusia 9 tahun. 

Dia adalah Takuhiro Nakai. Madrid resmi mengikat bocah yang akrab disapa dengan panggilan 'Pipi' itu sejak 28 September silam. Nantinya, dia akan bermain di akademi Madrid, Cantera, atau yang juga biasa disebut La Fabrica.

Bocah yang duduk di kelas 4 sekolah dasar itu mulai menjadi buah bibir sejak unjuk skill di sebuah acara televisi Jepang, dua tahun lalu.

Aksinya banyak mengundang banyak pujian dari berbagai pihak. 

Neymar, Paling Sering Mengundang Pelanggaran bagi Lawan


Neymar mencatatkan namanya sebagai pemain di La Liga yang paling sering dilanggar, dengan 32 kali dilanggar lawan. Diego Costa (Atletico Madrid) pun tak sanggup melampaui catatan yang dibuat Neymar ini.

Marca mencatat Neymar menjadi salah satu pemain yang paling sering mengundang kartu bagi lawan. Musim ini delapan karu kuning dikeluarkan wasit plus satu kartu merah (Brown - Celtic).

Tiga kartu kuning ini didapat Sevilla (3), Valencia, Real Sociedad, Malaga, Valladolid dan Celtic.

Kenyataan ini sedikit banyaknya mengidentifikasikan jika Neymar adalah seorang pemain yang sangat mudah jatuh dan menghasilkan banyak kritikan di media karena sebagian besar pelanggaran itu terbukti hasil diving serta akting berlebihan di lapangan. Ciri khas yang nampak adalah dia Neymar akan mengerang-ngerang dengan keras seolah merasa kesakitan yang amat sangat meskipun hanya menerima sentuhan yang ringan. 

Aksi Neymar yang mengundang pelanggaran membuat lawan menjadi berang, sehingga mengundang protes kepada wasit bahkan memperlihatkan kemarahannya dan ejekan kepada Neymar.

Barcelona vs Malaga. Pemain Malaga terlihat Berang terhadap aksi Neymar
 
Mourinho yang jauh berada di Inggrispun mengkritik keras aksi diving Neymar yang merusak sportivitas sepakbola. Jose Mourinho, mengaku sangat membenci pemain yang melakukan diving. Di mata Mourinho, siapa pun itu yang melakukan diving harus mendapat hukuman yang berat. 

Terkait dengan itu, Mourinho menyerukan otoritas sepakbola untuk lebih mengawasi dengan ketat pemain yang melakukan diving. "Saya telah mengatakan berkali-kali kepada para pemain, aku benci itu. Hal ini sangat buruk," kata Mourinho kepada Telegraph, seperti dilansir Football Espana, Senin (7/10/2013). "Dan mencari kartu merah untuk pemain lain adalah aib".

Kartu Merah bagi Kapten Celtic. Terlihat Brown "tertendang" Tangan KIRI Neymar

Namun Neymar Mengerang Keras di depan Wasit sambil memegang Pinggul

"Di beberapa negara, jika Anda tidak melakukannya, Anda menjadi seperti yang naif karena orang lain melakukan," kata Mourinho. "Tapi Anda bisa lihat misalnya di Liga Champions pekan ini, apa yang terjadi di Glasgow dan Amsterdam. Dan bagi saya yang cukup menyedihkan".



Mourinho Kecam 'Diving' Neymar dan Balotelli

Written By Unknown on Minggu, 06 Oktober 2013 | 10/06/2013


Neymar vs Celtic
Jose Mourinho kembali mengecam kelakuan diving para pemain di Liga Champions. Mou memberikan contoh perilaku Mario Balotelli dan Neymar pada matchday kedua fase grup Liga Champions lalu.

Balotelli melakukan diving di kotak penalti Ajax dan wasit memberikan penalti yang menghasilkan gol penyeimbang bagi Milan. Sementara itu, Neymar dianggap bereaksi berlebihan ketika ditendang oleh Scott Brown. Dengan kontak minimal, Neymar meraung-raung dan berguling kesakitan - dan hal itu dikritik keras oleh pelatih Celtic Neill Lennon. Mourinho juga tak ingin ketinggalan mengkritik dua pemain tersebut.

"Anda bisa lihat sendiri budaya diving di Liga Champions. Apa yang terjadi di Glasgow dengan insiden Neymar dan di Amsterdam dengan insiden Balotelli. Salah satu tim harus bermain dengan 10 pemain dan akhirnya kalah. Tim lainnya harus kebobolan lewat penalti pada menit terakhir. Aksi-aksi itu membuat saya sedih. Saya peduli karena saya juga berkompetisi di Liga Champions," jelas Mou.

Mourinho membandingkan nasib Balotelli dan Neymar yang cenderung aman dengan nasib Jurgen Klopp. Seperti diketahui, Klopp dilarang menemani timnya selama dua pertandingan akibat 'menakut-nakuti' perangkat pertandingan ketika melawan Napoli.

"Klopp tidak diperbolehkan masuk ke ruang ganti, ia tidak boleh menjalankan tugasnya. Lalu bagaimana dengan Neymar? Bagaimana dengan Balotelli?" tanya Mou.

Ronaldo, Sang Penentu Kemenangan Real Madrid vs Levante


Real Madrid membuktikan mental pemenangnya kala secara dramatis mengalahkan tuan rumah Levante 3-2 di Ciudad de Valencia (6/10).

Mendapat energi dari suporter di tribun, Levante langsung bermain penuh percaya diri dan mengontrol jalannya laga. Penyerang Baba Diawara memperoleh peluang pertama di menit 4 saat melakukan tendangan spekulatif, sayang belum berbuah gol.

Los Blancos memiliki peluang di menit 30 kala mereka mendapat tendangan bebas di area berbahaya. Sang algojo andalan, Cristiano Ronaldo melepaskan tendangan yang masih mampu diselamatkan penjaga gawang Keylor Navas.

Meskipun kedua tim saling melancarkan serangan, namun hingga peluit jeda pertandingan skor imbang tanpa gol tak berubah.

Kembali dari kamar ganti, anak asuh Carlo Ancelotti langsung mengambil inisiatif permainan dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Levante pun tak mau kalah dengan menerapkan pressing ketat seperti yang mereka lakukan pada babak pertama.

Keasyikan menyerang, El Real justru harus kebobolan di menit 57 lewat gol Baba Diawara. Tendangan first time pemain asal Senegal itu memanfaatkan umpan terukur Jordi Xumetra tak mampu dihadang Diego Lopez.

Tak ingin pulang dengan tangan hampa, Real Madrid langsung merespon dengan menyamakan skor di menit 61 lewat Sergio Ramos memanfaatkan set piece sepak pojok yang dilepas Angel Di Maria.

El Zhar! Levante kembali unggul di menit 86 melalui pemain pengganti Nabil El Zhar yang mengecoh beberapa pemain belakang Madrid terlebih dahulu sebelum melepas tendangan yang menjebol gawang Lopez.

Seperti laga melawan Elche sebelumnya, masa-masa injury tim agaknya menjadi masa keberuntungan Madrid. Anak asuh Carletto membuktikan mental pemenangnya lewat gol penyama milik Alvaro Morata di menit 90.

Tendangan jarak dekat pemain jebolan akademi Real Madrid itu menerima umpan Raphael Varane tak mampu dihadang Navas. Skor pun kembali imbang 2-2.

Ronaldo! Real Madrid akhirnya berbalik unggul melalui bintang mereka asal Portugal. Tendangan keras CR7 sempat menyentuh pemain Levante sebelum meluncur mulus melewati Navas. Gol Ronaldo pun menutup laga menegangkan ini dengan skor 2-3 untuk keunggulan sang tamu

Dengan kemenangan ini, Real Madrid kembali ke posisi tiga tabel klasemen setelah sebelumnya sempat disalip Villarreal. Kini Los Merengues telah mengumpulkan 19 poin. Sementara itu bagi Levante kekalahan ini membuat mereka berada di peringkat sembilan dengan 10 poin

Susunan Pemain:

Levante: Navas; Pedro Lopez, Hector Rodas, David Navarro, Juanfran; Diop, Simao Mate; Xumetra (El Zhar 68), Ivanschitz, Ruben Garcia (Sergio Pinto 88); Baba (Barral 77).

Real Madrid: Diego Lopez; Arbeloa, Varane, Ramos, Coentrao (Marcelo 59); Khedira, Modric; Di Maria, Isco (Morata 69), Ronaldo; Benzema (Jese 79).

Statistik Levante - Real Madrid

Shots: 13 - 27
Shots on goal: 5 - 10
Penguasaan bola: 31% - 69%
Pelanggaran: 18 - 13
Corner: 3 - 8
Offside: 3 - 4
Kartu kuning: 1 - 3
Kartu merah: 0 - 0.  

Gawang Copenhagen Jadi Lumbung Gol Cristiano Ronaldo-Angel Di Maria

Written By Unknown on Rabu, 02 Oktober 2013 | 10/02/2013


Real Madrid tanpa ampun menghantam Copenhagen empat gol tanpa respons di Santiago Bernabeu dalam matchday 2 Liga Champions, Kamis [3/10] dini hari WIB. Cristiano Ronaldo dan Angel Di Maria menjadi bintang di partai ini berkat masing-masing sepasang gol dari keduanya.

Hasil ini mengokohkan posisi Madird di puncak Grup B dengan torehan enam poin. Adapun Copenhagen bertengger di peringkat ketiga dengan poin satu.

Babak pertama

Real Madrid langsung tancap gas di awal paruh pertama ini. Karim Benzema pada menit kelima membuka peluang lewat sundulan setelah melanjutkan umpan dari Marcelo. Hanya saja melenceng tipis.

Cristiano Ronaldo dan Sami Khedira gantian mengancam gawang Copenhagen pada menit ke 12 dan 13. Namun lagi upaya keduanya tak menemui target. CR7 sundulannya menyamping, tembakan Khedira off target.

Tapi usaha Ronaldo pada menit ke-21 tak sia-sia. Menyambut umpan dari Marcelo, Ronaldo datang untuk menyundul bola masuk ke gawang yang dikawal Wiland.

Setelah gol pembuka tadi. Madrid kain nyaman menguasai pertandingan. Angel Di Maria hampir saja menggandakan tiga menit selanjutnya. Karim Benzema cerdik mematikan jebakan offside sebelum pergerakan dia diakhiri dengan umpan jitu kepada Di Maria di depan gawang. Sayang, aksi nama terakhir melenceng tipis di sisi kanan gawang lawan

Dan Copenhagen pun keluar dari lingkar serangan Madrid empat menit sebelum turun minum. Sebuah peluang yang sejatinya bisa berbuah gol bagi tim tamu. Upaya Jorgensen hampir berbuah gol andai Luka Modric tidak berada di garis gawang menghalau bola yang bisa saja masuk. Penempatan yang pas.

Babak kedua

Seperti babak pertama. Copenhagen harus kembali merasakan agresivitas Madrid di awal paruh kedua ini lewat tendangan dari luar box yang dilepaskan Modric. Untungnya aman. Sepakan si gelandang melenceng tipis.

Demikian juga dengan aksi keras Carvajal di menit ke-50, di mana tendangannya masih melayang tinggi di atas mistar.

Ronaldo berusaha menamakan diri di papan skor di interval kedua ini. Berkesempatan menembak bola Ronaldo tak menyia-nyiakannya. Tapi aksinya itu masih melenceng dari sasaran.

Menginjak menit ke-64 kembali tendangan Ronaldo belum tepat menjurus ke gawang. Sekali lagi, dentuman pemain Portugal itu melebar tipis. Ronaldo tampak kesal yang di laga ini belum juga pecah telur.

Dan akhirnya... Ronaldo pun merusak kebuntuannya semenit berikutnya. Berkat servis manja dari Di Maria di sisi kiri, Ronaldo mudah untuk menanduk bola merobek gawang Copenhagen. Madrid di atas angin.

Di menit ke-71, Los Blancos kian menjauh saat situasi serangan balik cepat yang dipimpin Di Maria berujung gol tambahan. Tendangan Di Maria sangat terukur mengarah ke pojok kiri gawang musuh.

Moratta tak mau ketinggalan. Pemain 20 tahun ini berada di posisi yang ideal untuk mencetak gol. Sayang, dari tiang dekat lesatan sang penyerang dapat diblok solid oleh Wiland.

Di masa injury time, Di Maria kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangannya kali ini menjurus ke pojok kanan gawang dan tak mampu dikuasai kiper Wiland.

Copenhagen hampir mendapat gol hiburan di detik terakhir. Tapi Casillas menunjukkan kelasnya untuk menghalau kesempatan terakhir itu.



Real Madrid (vs Copenhagen) XI:Casillas;Carvajal, Pepe, Varane, Marcelo; Khedira, Illarramendi, Modric, Di Maria; Cristiano Ronaldo, Benzema.

Copenhagen (vs Real Madrid) XI: Wiland; Jacobsen, Mellberg, Sigurdsson, Bengtsson; Gíslanson, Delaney, Claudemir, Toutouh; Braaten, Jørgensen.

Aksi Neymar Berlebihan, Barcelona diuntungkan Kartu Merah Kapten Celtic


Melalui website resmi Celtic, Brown mengomentari insiden tersebut, "Saya menyadari bahwa saya telah membuat kesalahan dengan kartu merah tersebut. Saya masih berpikir itu adalah keputusan yang keras. Namun, saya mengakui bahwa saya membuat kesalahan dan membuat saya dan rekan-rekan dalam posisi yang sulit,"

"Sejujurnya, sama sekali tidak ada kontak yang membahayakan. Tapi saya harus menerima tanggung jawab atas tindakan saya dan itu saya lakukan," imbuh Brown. 

Ketika pelatih Celtic Neil Lennon ditanya apakah akan meminta maaf kepada Neymar?, Lennon mengaku ogah meminta maaf atas asumsinya tersebut.

"Kenapa saya harus meminta maaf kepada Neymar? Saya tak akan melakukan hal itu, dan tidak ada maaf untuknya," ujar Lennon kepada Uefa.

"Saya tidak bermaksud untuk membela Scott (Brown). Namun, saya berpikir bahwa kartu merah yang dikeluarkan wasit tidak perlu," tandasnya menegaskan.

Lennon menyatakan reaksi Neymar terhadap tendangan Brown terlalu berlebihan.

"Saya tidak yakin itu [kartu merah], jika ada kontak, ini kontak kecil. Itu mengubah permainan, sudah cukup sulit bermain melawan Barcelona dengan 11 pemain," kata pelatih berpaspor Irlandia Utara kepada ITV Sport.

Lennon mengklaim bintang baru Barcelona FC; Neymar, sebagai tukang diving yang kerap melakukan aksi teatrikal di lapangan hijau.

"Dia [Neymar] memiliki reputasi di pertandingan, dia pemain brilian, tapi kadang melebih-lebihkan sesuatu."

Bagi Lennon, kartu merah yang dikeluarkan wasit untuk kapten Scott Brown tidaklah pantas. Ia meyakini hal itu menyebabkan Celtic meraih hasil kurang maksimal, sehingga Cesc Fabregas mencetak gol tunggal di pertandingan tersebut.

Kekalahan ini membuat Celtic menempati posisi buncit Grup H, belum meraih kemenangan di dua laga.

 

Aksi Memalukan Courtois, Seolah Ditendang Bale


Gareth Bale menendang perut Thibaut Courtois. Setidaknya, itulah yang ingin ditunjukkan oleh kiper Atletico Madrid Courtois di menit-menit akhir Derby melawan Real Madrid akhir pekan kemarin.

Di Santiago Bernabeu, Minggu (29/9), untuk kali pertama sejak 1999, Real Madrid kalah dalam laga kandang melawan Atletico di pentas La Liga. Skor akhir 0-1.

Prestasi mengagumkan bagi Atletico. Namun sayang, kemenangan itu sedikit dinodai oleh 'aksi kesakitan' Courtois di masa injury time.

Dalam kondisi sudah unggul berkat gol Diego Costa, Atletico berusaha mengamankan kemenangan dengan mengulur waktu sambil menunggu peluit panjang. Di menit akhir dari tiga menit tambahan waktu yang diberikan wasit, Bale coba merebut Bola dari Courtois.

Hasilnya nihil, dan bola keluar lapangan.Yang ada justru kiper pinjaman dari Chelsea itu berguling-guling di tanah sambil memegangi perutnya seolah mengesankan bahwa Bale telah menendang perutnya.

Hanya saja, tayangan ulang tidak menunjukkan adanya kontak keras antar kedua pemain, dan pastinya Bale tidak mendaratkan kakiknya di perut Courtois.

Sebuah aksi kurang sportif yang sangat disayangkan dari seorang Courtois. Padahal, dia tampil hebat sepanjang laga dengan mementahkan 5 shot on target tuan rumah.

Aksi berlebihan seperti inilah yang merupakan inti dari banyaknya terjadi kasus pertengkaran di lapangan, dimana pemain lawan menjadi kesal dan marah serta merasa dikibuli sehingga mendorong aksi balasan yang kadang mengkasari si pemeran diving. Seperti beberapa contoh di bawah ini:






CR7 Twitter

UNDECIMA FOR MADRIDISTA

UNDECIMA FOR MADRIDISTA

CRISTIANO RONALDO

CRISTIANO RONALDO

Popular Posts

News Entri

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MadridOne - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger